Senin 30 Mei 2022 – Desa Burno, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang dipilih sebagai mitra Prodi D3 Keperawatan Fakultas Keperawatan UNEJ sebagai lokasi mengimplementasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dikemas dalam Praktik Klinik Keperawatan Agronursing yang menjadi penciri khas dan unggulan dari Fakultas Keperawatan Universitas Jember. Selama praktik klinik keperawatan agronursing, mahasiswa akan berinteraksi secara langsung dengan masyarakat untuk meningkatkan pemberdayaan kesehatan yang berdampak pada perbaikan kualitas hidup masyarakat agraris. Tujuan tersebut selaras dengan visi Universitas Jember yaitu menjadi Universitas unggul dalam pengembangan sains, teknologi, dan seni berwawasan lingkungan, bisnis, dan pertanian industrial.
Salah satu permasalahan yang tengah hangat diperbincangkan oleh masyarakat desa Burno adalah penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. Kepala desa Burno mengungkapkan bahwa masyarakatnya sangat khawatir dengan kondisi ternak dan terutama kondisi kesehatan mereka bila penyakit tersebut dapat menular ke manusia. “Munculnya wabah PMK pada hewan ternak sangat meresahkan masyarakat saya yang mayoritas mata pencahariannya peternak. Mereka khawatir ternaknya mati dan habis, serta yang paling dikhawatirkan mereka tertular lalu bernasib sama seperti ternaknya. Mungkin dengan hadirnya rekan-rekan mahasiswa dan bapak/ibu dosen dari Universitas Jember Kampus Lumajang dapat memberikan edukasi dan berbagi tips dalam mencegah atau memutus rantai penularan PMK ke hewan ternak atau ke manusia”, jelas Bapak Sutondo
Dr. Suhari, A.Per.Pen., M.M., selaku dosen pembimbing pun menyatakan bahwa permasalahan PMK yang tengah dihadapi masyarakat desa Burno sangat berkaitan dengan sanitasi kandang, hal tersebut sesuai dengan salah satu kompetensi yang wajib mahasiswa capai dalam praktik keperawatan agronursing yaitu pengelolaan sanitasi sehat. “Mahasiswa kami insya Alloh kami terjunkan selama dua pekan di desa Burno untuk melaksanakan praktik klinik keperawatan agronursing. Kebetulan salah satu kompetensi yang wajib dicapai adalah pengelolaan sanitasi sehat, pas sekali, saat kami datang masyarakat tengah dihadapkan dengan permasalahan PMK pada ternak yang berkaitan dengan sanitasi kandang. Jadi minta tolong ya teman-teman mahasiswa, dibantu warga desa Burno untuk mengatasi permasalahan PMK pada ternak sehingga mereka tidak khawatir lagi”, ujar doktor yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PPNI Kabupaten Lumajang dalam sambutannya.
Amanat kepada desa dan pembimbing akademik dalam sambutan pembukaan praktik klinik keperawatan agronursing langsung ditindak lanjuti dengan pengkajian permasalahan sanitasi kandang yang dapat menyebabkan penularan PMK pada ternak oleh kelompok 4 yang bertugas di dusun Gondang. “Alhamdulillah teman-teman dalam waktu beberapa hari ini telah melakukan pengkajian hampir ke seluruh kandang ternak milik warga dusun gondang dan didapatkan hasil bahwa dalam pengelolaan sanitasi kandang sudah cukup bagus, namun ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan guna mencegah penularan penyakit pada hewan ke manusia diantaranya penggunaan APD dalam membersihkan kandang, cuci tangan sebelum dan khususnya sesudah mengelola kandang serta ternak, penggunaan desinfektan, ventilasi kandang serta mengatur jarak kandang dengan sumber air”, ungkap Rofit Suliyanto selaku ketua kelompok yang bertugas di dusun Gondang
“Nantinya permasalahan sanitasi kandang yang ditemukan mahasiswa akan kita pilah terlebih dahulu, mana kondisinya yang bisa dengan cepat diubah dan mana yang perlu waktu lama, kita fokuskan pada masalah yang bisa diatasi dengan waktu singkat terlebih dahulu, menyesuaikan dengan waktu praktik mahasiswa”, tambah Ns. Arista Maisyaroh, M.Kep, selaku dosen pembimbing di dusun gondang.
Upaya mengatasi permasalahan sanitasi kandang yang dilakukan oleh kelompok 4 diawali dengan memberikan pendidikan kesehatan mengenai cara mengelola sanitasi kandang yang baik guna mencegah dan memutuskan penularan PMK pada ternak. “Pengelolaan sanitasi kandang yang baik meliputi: (1) pembersihan kandang dilakukan 2 kali, sebelum dan sesudah proses pemerahan susu sapi atau kambing; (2) bangunan terbuat dari batu bata dan semen sehingga lantai tidak licin, mudah dibersihkan dan dapat menopang beban hewan ternak di atasnya; (3) terdapat parit dengan lebar 20 cm dan kedalaman 15 cm di lantai bagian belakang kandang dan sekeliling kandang; (4) sinar matahari dapat menyinari kandang dengan cukup untuk mengurangi kelembaban dalam kandang dan mencegah perkembangan bakteri atau virus; (5) memperhatikan penggunaan APD dan kebersihan diri dalam mengelola kandang dan ternak”, jelas Riza Wulansari saat memberikan edukasi kepada warga.
Kegiatan dilanjutkan dengan pendampingan penerapan pengelolaan sanitasi kandang yang sehat oleh mahasiswa ke peternak. “Kegiatan pendampingan dilakukan untuk memfasilitasi peternak yang mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan pengelolaan sanitasi kandang secara sehat, jadi bila peternak mengalami kebingungan bisa langsung bertanya ke pendamping dari mahasiswa. Pendampingan ini sekaligus mengevaluasi sejauh mana kepatuhan masyarakat dusun Gondang dalam menerapkan pengelolaan sanitasi kandang secara sehat guna mencegah dan memutus penularan PMK pada ternak”, ujar Ns. Arista Maisyaroh, M.Kep.
Di sela-sela asyiknya mengaplikasikan pengelolaan sanitasi kandang secara sehat, bapak Sukarsan menyampaikan apresiasi kepada teman-teman mahasiswa dan tim pembimbing praktik klinik Agronursing yang setiap praktik di desa Burno selalu memberikan perubahan yang bermanfaat bagi masyarakat desa. “Seingat saya sudah kesekian kali teman-teman dari Universitas Jember Kampus Lumajang melakukan kegiatan disini, dan selalu kehadirannya memberikan dampak perubahan yang baik bagi kami masyarakat Burno. Terima kasih, mungkin hanya itu yang bisa kami berikan untuk membalas jasa tim dari Universitas Jember Kampus Lumajang. Semoga tidak bosan untuk selalu membimbing kami ya mas dan mbak”, ujar bapak Sukarsan.
Kegiatan pendampingan dilakukan ke 17 peternak di dusun Gondang. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa masyarakat mampu menerapkan dengan baik terkait pengelolaan sanitasi kandang secara sehat guna mencegah dan memutus penularan PMK pada ternak. “Alhamdulillah respon masyarakat dusun Gondang sangat baik dalam mengimplementasikan cara pengelolaan sanitasi kandang secara sehat. Semoga bisa terus konsisten sehingga bisa mencegah dan memutus penularan PMK pada ternak di desa Burno, khususnya dusun Gondang”, ujar Meylinda Rizky Wahyuni