Rabu, 24/07/2024, Kelompok Riset-Dimas: DENSUS :“Disaster, Social Empowerment, Mental Health And Community Health Nursing Studies” Program Studi Diploma Tiga Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Jember yang terdiri dari 4 anggota (Ns. Primasari Mahardhika Rahmawati, Dwi Ochta Pebriyanti, Dr. Suhari, Ns. R. Endro Sulistyono) di bawah bimbingan Dr. Rondhianto melibatkan 9 mahasiswa sebagai fasilitator melakukan optimalisasi peran kader sehat jiwa dengan pendekatan manajemen stres dan Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) di wilayah agriculture. Kegiatan ini dilakukan di Kantor Desa Kutorenon Kecamatan Sukodono Kabupaten Lumajang dan Kegiatan ini dihadiri 30 kader kesehatan, perawat dan bidan desa.
Native speaker dari giat OPTIKESWA, Ns. Primasari Mahardhika Rahmawati, menyampaikan bahwa kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengoptimalkan peran kader sehat jiwa dalam mengelola stress masyarakat di wilayah agriculture rawan bencana sebagai respon terhadap bencana dengan cara meningkatkan keterampilan, pengetahuan bahkan dukungan dari kader sehat jiwa. Pelaksanaan pengabdian ini melibatkan serangkaian kegiatan seperti edukasi kesehatan dan demonstrasi manajemen stress berupa terapi hipnotik lima jari dan latihan berpikir positif serta SEFT.
Penanggulangan bencana dalam aspek psikis dan spiritual merupakan aspek yang sangat penting untuk diperhatikan paska bencana agar tidak terjadi dampak psikososial yang lebih parah. Kader sehat jiwa sebagai ujung tombak kesehatan di masyarakat diharapkan mampu menurunkan dampak psikis paska bencana dan mampu mengimplementasikan upaya tangguh bencana guna mewujudkan keluarga siaga bencana paska terjadinya bencana, khususnya bencana banjir di Desa Kutorenon Kecamatan Sukodono Kabupaten Lumajang. Setelah diberikan edukasi terkait manajemen stres dan SEFT terjadi peningkatan pengetahuan pada kader yang dibuktikan dengan peningkatan skor pre test dan post test yang awalnya rerata nilai pre testnya 54 menjadi rerata nilai 92 untuk nilai post testnya. Selain itu, kader juga dapat meredemonstrasikan kembali teknik manajemen stres dan SEFT sesuai prosedur yang diedukasikan.